(Jelajahi.Blogspot.com) Ada yang tidak tahu dengan Manohara Odelia Pinot? Seorang wanita peranakan Indonesia (Bugis) - Perancis yang saat ini begitu tenar namanya menghiasi media massa Nasional bahkan Internasional? Bagi anda yang tidak tahu paling tidak dengan nama tersebut berarti anda termasuk golongan orang-orang yang dapat dikatakan kurang pengetahuan atau bahasa keren anak muda sekarang "nggak gaul".
Namun bilamana anda benar-benar tidak mengetahui nama di atas, tetap saja bisa dimaklumi, mungkin tempat tinggal anda jauh dari peradaban, tidak ada listrik tidak ada TV bahkan Koran pun belum "masuk Desa" , tapi kok anda bisa browsing Internet dan membaca Blog saya ini ya?! Sesuatu yang aneh !
Maaf bila anda secara "tidak sengaja" apapun alasannya termasuk dalam golongan orang-orang di atas, tapi untuk selanjutnya mari bersama-sama kita berpikir ada apa dengan Manohara?
Kisah cerita Manohara Odelia Pinot atau kita sebut saja Mano (seperti biasa dia dipanggil), berawal dari seorang ibu di Jakarta (Indonesia) bernama Daisy Fajarina yang berusaha ingin tahu keadaan putrinya yang menjadi istri dari Putra Mahkota Kesultanan Kelantan Kerajaan Malaysia Pangeran Tengku Muhammad Fakhry, dengan lantang seorang Daisy Fajarina berteriak," Saya ingin ketemu dengan putri saya Manohara, saya tahu putri saya sedang menderita di Negeri orang, dia mendapat perlakuan kasar dari suaminya!!!" Jerit dan teriak manusiawi seorang ibu yang sudah berbulan-bulan tidak mengetahui keadaan anaknya.
Lucu! Apanya yang lucu? Istri seorang Pangeran Kesultanan Kelantan-Malaysia tidak bisa memberi ataupun menerima kabar dari ibu kandungnya? Sangat tidak masuk akal di zaman yang serba modern ini, ada Telephon, ada Handphone, ada Internet bahkan ada yang lagi trend bernama Blackberry kok bisa ya seseorang tidak bisa berkomunikasi? Sedangkan bilamana tempat tinggal saya atau anda jauh dari peradaban pun masih bisa kita berupaya berkirim surat kepada orang tua, karena kecintaan kita kepada orang yang telah melahirkan kita di dunia ini. Akses komunikasi keluarga kepada dan dari Mano di Jakarta-Indonesia ditutup? Masuk akal dan realistis. Tapi mengapa Keluarga Kesultanan yang begitu dihormati di Malaysia itu sampai harus berbuat demikian? Apakah agar apa yang terjadi terhadap Mano tidak diketahui publilk?
Cerita berlanjut dengan berhasil kaburnya Mano dari "cengkraman" keluarga Kelantan di Singapura yang akhirnya mempertemukan ibu dan anak kandungnya, kemudian dalam prosesnya selanjutnya Mano membeberkan kekerasan yang dilakukan Fakhry melalui media massa lokal dan intenasional sehingga menjadi santapan pagi, siang dan malam para ibu rumah tangga, dan mungkin termasuk anda? Kisah ini kemudian berkembang menjadi kasus hukum antara seorang Mano dengan semua orang yang terlibat di dalamnya (Keluarga Kesultanan Kelantan), Mano didampingi Tim Pengacaranya dimana salah satunya adalah Hotman Paris Hutapea membuat Laporan Polisi di Mabes Polri terkait dengan dugaan kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh suaminya ( Pangeran Muhammad Fakhry ). (Baca: http://selebriti.kapanlagi.com/hotman_paris_hutapea/berita/)
Kasus perbuatan seseorang yang mengakibatkan upaya hukum dari kedua belah pihak yang berlainan Negara pun terjadi, pihak Kelantan pun "unjuk gigi" dengan melaporkan Mano ke Polis Diraja Malaysia. Saling melapor adalah solusi dari masalah ini?
No comments:
Post a Comment